aku berdiri di tepian hati
menatap gemuruh dan degup jantungku
yang kian riuh rendah tak menentu
aku lambaikan tangan
aku lompatkan tubuh
aku teriakkan kata
mencoba untuk menghentikan gemuruh itu
namun itu tak ada hasilnya
mereka tetap bertahta dengan sombongnya
ternyata aku tak berdaya
menatap gemuruh dan degup jantungku
yang kian riuh rendah tak menentu
aku lambaikan tangan
aku lompatkan tubuh
aku teriakkan kata
mencoba untuk menghentikan gemuruh itu
namun itu tak ada hasilnya
mereka tetap bertahta dengan sombongnya
ternyata aku tak berdaya
ass,
BalasHapuswah pandai merangkai kata mba,
indah puisinya.
di Sleman mba, kalau saya di Kweni Dongkelan Jokteng kulon.
manusia itu apa daya bu...kecil skali..
BalasHapusEhem ehem... cukup bisa dihayati mbk... i like it.. :)
BalasHapusrasanya saya belum pernah mampir ke blog ini deh. salam kenal ya ^^
BalasHapustak berdaya mencapai asa..
BalasHapusayo semagat,bangkit,berupaya,mengenai hasil biar Allah yang nentukan
BalasHapusTetap semangat Mba !
BalasHapusDengan segala kerendahan hati Ejawantah’s Blog menghantarkan Blogger Award 2011 secara bergulir kepada sahabat, dan Award dapat diambil di http://ejawantahnews.blogspot.com/2011/06/menerima-menebar-harta-karun-dari-dunia.htm.
Dan selamat pagi sahabat semua, selamat bergembira, dan tetaplah semangat. Sukses selalu.
Salam
Ejawantah's Blog