Langsung ke konten utama

terimakasih

ah, bertumpuk rasa haru di dadaku
tak kukira kau begitu berarti dalam hidupku
hadir di saat aku terpuruk
memeluk di saat aku tumbang
memapah di saat aku goyah

sungguh aku mencintaimu
dan akan selalu mencintaimu selamanya
terimakasih Tuhan,
Kau pertemukan aku dengan dia

Komentar

  1. Indah sekali puisi ini.
    Sungguh!

    BalasHapus
  2. kapanpun kita memang sudah semestinya bisa bersyukur.. dalam keadaan apapun :) keren puisinya :)]

    Belajar Photoshop

    BalasHapus
  3. bagus puisinya , , ,
    sayang saya gg bisa bikin puisi , , ,

    BalasHapus
  4. mantap mmbak puisinya . . .
    mmm mampir diblog q ya mbak . . .

    BalasHapus
  5. kisah cinta seorang insan yang tertuang dalam puisi yang menawan,salam kenal ya mbak

    BalasHapus
  6. kunjungan perdana dan salam perkenalan, silahkan berkunjung balik, barangkali berminat saya punya banyak vcd pembelajaran anak2, sangat cocok sekali untuk mengasah kecerdasan dan kemampuan anak serta membantu mendidik ,membangun karakter dan moral anak sejak usia dini, semoga bermanfaat dan ditunggu kunjungan baliknya, mohon maaf bila tdk berkenan ^_^ terima kasih

    BalasHapus
  7. wah puisinya bagus bu, salam kenal ya bu

    BalasHapus
  8. Suka puisi ya mba? Bagus deh, aku suka puisi juga tapi malu dipajang hahaa

    BalasHapus
  9. Cinta ^_^
    ALhamdulillah cinta yang suci akan mempertemukan kita bersama orang-orang yang memiliki tujuan yang sama untuk berbagi kasih sayang ..

    suka tulisan kayak gini
    ada sentuhan manisnya
    salam kenal yaa mbak ^_^

    BalasHapus
  10. saat merasa mengalir
    indah berirama
    biarlah demikian adanya
    dalam alurNYA

    BalasHapus
  11. Ingin sekali saya merasakan apa yang dirasakan oleh mbak, karena sudah lama saya sedang terpuruk dan susah sekali untuk bangkit, untuk itulah ketika saya melihat kata kata tentang percintaan itu membuat saya jadi trauma lagi untuk jatuh cinta.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

#rindu 1

merindukan gelak tawa bersamamu sungguh menyesakkan dada adakah rasa yang sama kau rasakan jua? duhai angin sampaikanlah secarik surat kerinduanku padanya kuharapkan balasannya segera marilah langkahkan kakimu ke rumah tempat segala kerinduan dan cinta tertumpah tanpa syarat aku akan duduk di beranda menanti aroma tubuhmu menghampiri menanti hingga petang menjelang membawa bayanganmu datang

tak berdaya

aku berdiri di tepian hati menatap gemuruh dan degup jantungku yang kian riuh rendah tak menentu aku lambaikan tangan aku lompatkan tubuh aku teriakkan kata mencoba untuk menghentikan gemuruh itu namun itu tak ada hasilnya mereka tetap bertahta dengan sombongnya ternyata aku tak berdaya