Langsung ke konten utama

merindumu

di kala mentari mulai terbenam
rasa rinduku padamu mulai membuncah
hangatnya pelukan dan lembutnya belaian tanganmu,
masih dapat kurasakan
ketika malam itu kau lambaikan tangan
"aku pasti kembali untukmu," bisikmu lembut
kucoba mencerna kata-kata itu dalam pikiranku
yang ada hanya kosong

tak ada yang terucap dari bibirku, pun ucapan selamat jalan
lidahku terlalu kelu untuk bicara
sementara matamu menunggu sesuatu keluar dari mulutku
lidahku tetap tercekat
tak ada kata untukmu

dan kini sungguh aku merindumu
aku merindukan bisikan yang sama ketika kau lambaikan tangan

Komentar

  1. makanya, ketemuan donk biar nggak rindu lagi hehehe.. *haduh, kalo rindunya sama yang sudah tiada repot juga yah*

    BalasHapus
  2. @gaphe:iya, pengennya gitu phe.. hehe..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

terimakasih

ah, bertumpuk rasa haru di dadaku tak kukira kau begitu berarti dalam hidupku hadir di saat aku terpuruk memeluk di saat aku tumbang memapah di saat aku goyah sungguh aku mencintaimu dan akan selalu mencintaimu selamanya terimakasih Tuhan, Kau pertemukan aku dengan dia

tak berdaya

aku berdiri di tepian hati menatap gemuruh dan degup jantungku yang kian riuh rendah tak menentu aku lambaikan tangan aku lompatkan tubuh aku teriakkan kata mencoba untuk menghentikan gemuruh itu namun itu tak ada hasilnya mereka tetap bertahta dengan sombongnya ternyata aku tak berdaya